The illiterate of 21st Century will not be those who cannot read and write,
but those who cannot learn, unlearn, relearn
(Alvin Toffler)
Staf Produksi Omochatoys
Hidup ini dinamis. Orang bilang itu namanya "Dinamika Kehidupan". Dalam istilah lain, "Hidup seperti roda yang berputar, kadang di atas kadang di bawah". Usaha Omochatoys pun tidak berbeda. Ada dinamikanya. Seperti biasa, pada artikel seri memulai bisnis, hanya bagian positif saja yang diceritakan.
Dalam waktu hampir satu tahun sejak artikel "Person in Charge" ditulis, ada banyak perubahan positif pada kondisi Divisi Produksi Omochatoys. Baik dari segi hard maupun soft. Antara lain, Omochatoys telah menambah atap untuk finishing dan rakit. Sehingga luas area untuk produksi sudah bertambah. Omochatoys telah menambah beberapa mesin produksi, yaitu 3 mesin scrollsaw, mesin amplas, dua mesin bor dan mesin packing. Kemudian, satu buah mesin komputer untuk desain produk bersablon.
Dari penambahan infrastruktur ini, Omochatoys telah mampu menambah tenaga kerja sebanyak 4 orang. 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Merupakan keinginan ibu Yuni, agar ada perempuan yang juga bisa bekerja di workshop (bagian produksi). Dan, Alhamdulilah keinginan tersebut sekarang bisa terlaksana. Perubahan positif yang sangat menggembirakan adalah pada segi soft, yaitu peningkatan kemampuan teknis para staf produksi. Beberapa dari mereka, kemajuannya sangat mencolok mata.
Roy: Sebelumnya Roy di bagian amplas tangan dan packing, oleh kepala tukang Roy disuruh mencoba scrollsaw untuk memotong puzzle. Sekarang Roy sudah ahli dalam potong puzzle. Rata-rata sehari Roy bisa produksi 50-60 set puzzle. Jika menggunakan mesin scrollsaw yang motornya besar, Roy bisa produksi sampai 100 puzzle. Omochatoys, punya satu scrollsaw dengan motor besar, dan 4 scrollsaw dengan motor kecil. Untuk meningkatkan produksi puzzle, menambah scrollsaw dengan motor besar merupakan salah satu tema jangka pendek Omochatoys.
Ajak: dari hanya bisa amplas tangan, sekarang Ajak sudah menguasai mesin belah. Dia mendampingi Indra pada saat memotong ataupun menyerut kayu. Dia sudah mampu menerjemahkan permintaan dari kepala tukang.
Asep: Sebelumnya Asep hanya bisa amplas tangan. Sekarang Asep sudah menguasai proses produksi puzzle stiker. Tidak hanya menguasai, tetapi kerja Asep cepat dalam produksi tersebut. Oleh karena itu, Asep dipercaya untuk memimpin bagian puzzle oleh kepala tukang.
Waldi: Sebelumnya hanya bisa amplas tangan. Sama seperti Roy, Waldi juga sudah menguasai penggunaan mesin scrollsaw. Saat ini, sudah ada 5 orang tenaga kerja yang menguasai scroolsaw. Yaitu, Indra, Budi, Roy, Waldi dan Sony. Dari sini, bisa dihitung kemampuan produksi puzzle Omochatoys perminggu. Tapi, karena keterbatasan tenaga kerja, tidak semua dapat diplot pada produksi puzzle. Pada saat produksi puzzle banyak, barulah kelima orang ini dikerahkan. Rata-rata, Omochatoys mampu produksi 1000 (seribu) puzzle perminggu.
Luki: Kepala tukang. Luki adalah tukang yang dipaksa untuk menjadi kepala tukang. Sudah tentu sambil dikawal oleh bu Yuni, Luki dipaksa untuk mampu memanage workshop. Saat ini, Luki sudah mampu memanage personil di workshop. Masih banyak yang harus dipelajari oleh Luki.
Secara umum setiap personil mengalami kemajuan. Ini terlihat dari sikap mereka yang lebih percaya diri. Ada seorang tetangga yang tinggal di samping workshop, bilang: "Itu si Roy sama Ajak, dulu anak tongkrongan, sekarang sudah beda banget ya". Penulis bertanya, "apa bedanya pak?", "Iya, pokoknya beda, dari raut wajahnya saja sudah beda. Mereka sekarang sudah kelihatan dewasa dan percaya diri". Kemudian ada juga ibu-ibu warga Babakan lain yang bilang, "itu Tommy, Ajak, Roy kalau gak kerja bikin mainan ngapain mereka?, sekarang kan mereka tidak ngangur". Penulis pernah baca tulisan, yang isinya adalah: Kecuali, memang orang tersebut dengan sengaja tidak ingin bekerja, pada umumnya secara psikologis, orang yang punya pekerjaan akan lebih bangga daripada orang yang tidak bekerja. Setidaknya orang yang bekerja bisa menghidupi dirinya sendiri.
Walaupun belum kami konfirmasi, tetapi ada kabar angin yang membuat kami senang. Yaitu, bahwa para staf-staf produksi merasa bangga bisa bekerja di Omochatoys. Kami juga tidak tahu, bagaimana cara mengkonfirmasi kabar angin tersebut, dan kami rasa juga tidak perlu konfirmasi. Hanya, sambil ngobrol penulis pernah bertanya kepada Mali (bagian logistik dan belanja keperluan workshop), "Gimana Mali, kerja di Omocha? Senang tidak?", jawabnya, "Senang banget bisa kerja di Omocha, pokoknya Betah". "Sekarang, banyak yang mau kerja di workshop", lanjutnya.
"O gitu ya", jawab penulis. Kalau bisa sih memang, ingin bisa memberdayakan lebih banyak lagi tenaga kerja. Tapi kan ya, harus sesuai dengan kapasitas saat ini. Pelan-pelan, sedikit demi sedikit, Omochatoys mampu memberdayakan lebih banyak tenaga kerja. Amin.
Kami sangat bersyukur dengan perubahan-perubahan ini. Kedepan, seiring dengan berkembangannya usaha, makin banyak pekerjaan dan tantangan yang harus dihadapi oleh Omochatoys. Mohon terus dukungannya.
Perubahan positif pada divisi produksi ini tidak lepas dari dukungan pelanggan dan distributor, serta bantuan pihak terkait lainnya. Terima kasih.