"Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga.
Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya,
tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan."
Mario Teguh
Ada banyak kearifan lokal yang bisa menjadi inspirasi untuk memulai bisnis. Contohnya adalah Alon-alon Waton Kelakon [1][2] dan Bayang-bayang sepanjang badan [3].
Alon-alon = Tidak tergesa-gesa, pelan-pelan, tidak kemrungsung (grasa-grusu), tidak berhenti, kontinu.
Waton = Dasar. Berasal dari dari kata Watu (Batu)
Kelakon = Terlaksana
Bayang-bayang sepanjang badan, berarti lakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan
Kedua peribahasa di atas tersebut juga bagus untuk dijadikan metode bisnis. Omochatoys berusaha menerapkan metode ini pada bisnisnya. Omochatoys berusaha tidak tergesa-gesa, yang penting bisnis kelakoni, dan berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Berikut adalah beberapa hal yang diterapkan oleh Omochatoys.
Alon-alon pelayanan kepada pelanggan ditingkatkan
Omochatoys selalu berusaha meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Salah satu pelayanan yang diberikan oleh Omochatoys adalah melalui situs web. Melalui situs web, Omochatoys tidak hanya melakukan promosi, tetapi juga memberi pelayanan. Beberapa pelayanan yang diberikan adalah:
1. Ada halaman Informasi Stok berupa produk Ready Stock dan Sold Out. Dipasang pada tahun 2010.
Melalui halaman ini, pelanggan bisa mengetahui produk yang ada dan yang kosong. Sehingga lebih memudahkan bagi pelanggan saat konfirmasi ketersediaan produk ke marketing Omochatoys. Omochatoys berusaha terbuka kepada pelanggan. Produk yang kosong, ya ditulis kosong. Perlu diketahui bahwa kadang-kadang ada juga order dari pelanggan di waktu yang sama/berdekatan. Baik melalui offile ataupun online. Saat itu, kadang update stok lebih lambat dari perputaran barang. Lihat juga artikel tentang serba-serbi bisnis online Omochatoys. Sedang mengenai jumlah riil ketersediaan produk yang ada, karena produk terus berputar pelanggan perlu konfirmasi ke marketing Omochatoys, sebelum transaksi dilakukan.
2. Ada menu Informasi Pengiriman. Dipasang pada Nopember 2011.
Melalui menu ini, pelanggan bisa mengecek apakah pesanannya sudah dikirim atau belum. Pelanggan juga bisa lebih cepat mengecek jenis ekspedisi yang digunakan dan nomor resi. Di halaman ini, juga terdapat fungsi pencarian (search) berdasarkan kota dan nama penerima. Melalui halaman ini juga bisa dilihat bagaimana repeat order distributor dan perputaran produk Omochatoys.
3. Ada modul Alat Bantu Hitung bagi distributor dan bukan distributor. Dipasang pada April 2012.
Dengan adanya alat bantu hitung, distributor tidak perlu lagi menghitung diskon item secara manual, karena sudah dibantu oleh modul ini secara online.
Alon-alon kemampuan manajemen ditingkatkan
Manajemen Omochatoys dimulai dengan "manajemen warung" (Pakai tanda kutip, itu pun jika kata "manajemen warung" ada). Belanja di grosir, jual eceran. Catatan pun dilakukan di kardus bekas mie. Berkembang ke "manajemen kaki lima". Catatan mulai lebih detil. Apa yang dibawa dicatat. Juga harus lebih gesit cari lapak dan peluang. Seiring dengan berkembangnya usaha ini, makin banyak hal yang harus ditangani, komputer pun mulai dipakai untuk simpan data. Sambil belajar sana-sini, alon-alon waton kelakon keterampilan manajerial ditingkatkan.
Alon-alon infrastruktur produksi mainan Omochatoys ditambah
Memerlukan modal yang tidak sedikit untuk menambah infrastruktur produksi. Berbeda dengan jualan, modal produksi ini tidak bisa langsung berputar. Dalam "bahasa bangunan" modal ini disebut dengan "modal mati". Oleh karena itu, alon-alon waton kelakon penambahan infrastruktur produksi dilakukan sesuai dengan kemampuan modal yang dimiliki.
Alon-alon kemampuan tenaga kerja ditingkatkan
Kebanyakan tenaga kerja di Omochatoys berasal dari penduduk sekitar workshop yang tidak mempunyai dasar membuat mainan. Jangankan membuat mainan, memegang mesin belah atau mesin serutpun mereka belum pernah. Semua hal selalu dimulai dari nol, tidak ada orang yang langsung pintar. Bahkan tukang yang paling pintar pun, saat awal memulai dia pasti juga belajar dulu. Ditekankan pada semua tenaga kerja di workshop Omochatoys, bahwa tidak ada satu pun yang lebih pintar dari yang lain. Semua pintar, hanya ada yang memulai lebih dulu. Yang sekarang jadi mandor pun dulu memulai dari kenek, dari tukang amplas. Oleh karena itu, yang sekarang kerjanya baru bisa amplas tidak perlu berkecil hati, jika kita alon-alon meningkatkan keahlian, suatu saat kemampuan kita juga akan seperti mandor. Demikian, sedikit demi sedikit, alon-alon waton kelakon kemampuan masing-masing tenaga kerja Omochatoys ditingkatkan.
Alon-alon pangsa pasar Omochatoys berkembang
Alon-alon Omochatoys mengembangkan pasar. Omochatoys melakukan penjualan secara off-line (toko, pameran) dan on-line (situs web). Selain itu Omochatoys juga menerima pesanan khusus dari perorangan dan perusahaan. Seperti bisa dilihat di portofolio, Omochatoys bersyukur karena beberapa perusahaan telah memesan mainan anak kepada Omochatoys. Tidak mudah mendapatkan kepercayaan dari suatu perusahaan besar. Sebelum memberi order, biasanya ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan.
- Harga (sudah pasti !!)
- Kualitas produk
- Pelayanan
- Kemampuan managemen
- Kemampuan produksi
- Infrastruktur produksi
- Lokasi
Faktor harga pasti menjadi salah satu bahan pertimbangan. Tetapi tidak hanya itu, faktor lain seperti kualitas, manajemen dan pelayanan juga menjadi faktor penentu. Beberapa perusahaan juga memiliki standar yang sebelumnya tidak terpikir oleh kami. Sehingga melalui pekerjaan tersebut kami banyak mendapatkan pembelajaran bagaimana membuat mainan yang baik dan proses produksi yang efektif. Alon-alon waton kelakon, jenis pelanggan dan pangsa pasar Omochatoys berkembang.
Ada banyak produsen mainan edukatif dari kayu. Kebanyakan dari produsen masih skala mikro atau kecil. Omochatoys pun tidak berbeda. Omochatoys masih skala mikro. Sedikit demi sedikit kami ingin berkembang disesuaikan dengan kemampuan yang dipunyai saat ini. Kadang kita lupa dengan kemampuan kita, dan ingin segera usaha jadi besar. Saat itu, ada nasihat yang mungkin bisa kita ingat, “Bertakwalah kepada Allah, sabarlah dan jangan engkau terburu-buru.”(al-Hasan al-Basri) [4].
Sebagai penutup artikel, kesimpulan adalah, sebetulnya sudah ada metode usaha berupa kearifan lokal yang mungkin bisa kita terapkan. Dua metode penulis ambil sebagai tema tulisan kali ini, yaitu:
- Alon-alon Waton Kelakon. Kontinu usaha dilakoni.
- Bayang-bayang sepanjang badan. Usaha sesuai dengan kemampuan.
REFERENSI
[1]. http://satufikr.wordpress.com/2010/03/26/alon-alon-waton-kelakon/
[2]. http://edisipertama.wordpress.com/2012/01/21/alon-alon-waton-kelakon/
[3]. http://id.wikiquote.org/wiki/Bayang-bayang_sepanjang_badan
[4]. http://rumaysho.wordpress.com/2009/02/26/nasehat-berharga-janganlah-tergesa-gesa/
----***----
Catatan (Disclaimer): Penulis tidak pandai berbahasa Jawa, jika ada yang kurang cocok terjemahannya, tolong penulis diberitahu bagaimana sebaiknya.
Lihat artikel seri memulai bisnis lainnya